Tersedia dua regimen dosis PrEP: PrEP harian dan PrEP sesuai permintaan. PrEP harian melibatkan minum obat kapan saja sepanjang hari, dengan atau tanpa makanan. Diperlukan tujuh hari penggunaan yang konsisten untuk mencapai perlindungan yang memadai. Potensi efek samping mungkin termasuk diare, mual, dan kelelahan.
Selain itu, PrEP berdasarkan permintaan memungkinkan asupan obat hanya ketika mengantisipasi paparan HIV, sehingga menghilangkan kebutuhan akan dosis harian. Misalnya, jadwal “2-1-1” mengharuskan minum dua pil dalam waktu 24 jam sebelum hubungan seksual tanpa pelindung, diikuti dengan satu pil setiap hari selama dua hari berikutnya. Meskipun PrEP on-demand menunjukkan kemanjuran dalam hubungan seks anal, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai efektivitasnya dalam hubungan vagina. Penelitian menunjukkan bahwa PrEP sesuai permintaan mungkin menawarkan perlindungan yang lebih rendah terhadap HIV dibandingkan dengan PrEP harian.
Meskipun PrEP sesuai permintaan mungkin cukup pada kasus tertentu, penggunaan tablet setiap hari direkomendasikan untuk individu yang berisiko tinggi menularkan HIV. Tablet ini umumnya aman dan efektif, memberikan pertahanan yang andal terhadap infeksi HIV.
Meskipun orang yang mengidap HIV dapat menjalani hidup normal dengan pengobatan yang tepat, saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi tersebut. Setelah terinfeksi, pengobatan HIV seumur hidup diperlukan, disertai dengan potensi komplikasi kesehatan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya tindakan pencegahan HIV yang proaktif.
Walaupun PrEP menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap HIV, namun tidak menjamin kekebalan penuh. Oleh karena itu, hal ini harus dilengkapi dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti penggunaan kondom yang konsisten dan benar, pemeriksaan HIV secara teratur, penerapan praktik seksual yang lebih aman, dan menghindari berbagi jarum suntik. Selain itu, penting untuk menyadari bahwa meskipun PrPP melindungi terhadap infeksi HIV, PrEP tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti HPV, hepatitis B dan C, serta gonore.