Anda menderita DE. Terus?
Pengantar
Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika memikirkan Disfungsi ereksi (DE) dan pengobatannya? Viagra, Cialis? Namun hal tersebut hanyalah solusi sementara untuk masalah kronis, dan tidak mengobati penyakit yang mendasarinya sehingga tidak membantu menghilangkan DE.
Viagra atau sildenafil telah menjadi obat paling sukses untuk mengobati DE dalam sejarah manusia. Ini adalah obat pertama yang bisa membuat ereksi keras setelah 30 menit diminum. Hal ini berhasil dengan baik, namun juga menimbulkan masalah yang parah.
Seiring waktu, DE terus memburuk, dan tiba saatnya bahkan dosis tertinggi obat-obatan ini berhenti bekerja. Pada tahap ini, orang mulai mencari pengobatan medis. Namun, banyak kerusakan yang terjadi saat itu. Ada alasan mengapa obat-obatan ini merupakan obat resep.
Obat-obatan seperti Viagra atau Sildenafil adalah solusi yang sangat baik dan bersifat sementara tetapi bukan obat atau pengobatan yang nyata. Obat-obatan ini tidak akan mengobati penyakit kronis yang mendasarinya atau mempercepat penyembuhan.
Pilihan pengobatan DE
Tidak ada pengobatan tunggal yang berhasil untuk semua orang. Oleh karena itu, dokter umumnya akan memilih pengobatan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, seseorang dapat menggunakan sildenafil atau tadalafil untuk mendapatkan seks yang lebih baik, namun terapi yang disebutkan di bawah ini akan memastikan bahwa seseorang tidak mengembangkan resistensi terhadap obat-obatan ini. Selain itu, perawatan ini dapat membantu mendapatkan ereksi yang keras tanpa pil seperti Viagra atau Cialis.
Kelola tekanan mental
Seorang dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab tekanan mental dan membantu mengatasinya dengan bantuan obat-obatan, intervensi gaya hidup, dan berbagai terapi nonfarmakologis. Misalnya, kebanyakan orang melakukan hubungan seks yang tidak memuaskan karena mereka terlalu stres untuk melakukan hubungan seks secara normal.
Namun, kurangnya seks hanya akan memperburuk keadaan. Orang yang menderita DE mulai menghindari hubungan seksual, yang mengakibatkan rendahnya harga diri dan frustrasi.
Lebih lanjut, para peneliti memperingatkan bahwa disfungsi seksual mungkin merupakan tanda pertama menurunnya kesehatan mental dalam banyak kasus.
Mengelola penyakit kronis
Kebanyakan pria paruh baya hidup dengan masalah kesehatan kronis seperti diabetes, gangguan neurodegeneratif, tekanan darah tinggi, berbagai gangguan kardiovaskular, dan masih banyak lagi.
Penyakit-penyakit ini mungkin menjadi penyebab DE. Vaskulopati yang disebabkan oleh obesitas, aterosklerosis, dan diabetes menjadi penyebab DE nomor satu. Dokter dapat membantu menangani kondisi ini dengan bantuan obat-obatan dan cara non-farmakologis.
Penting juga untuk berbagi informasi tentang DE dengan dokter yang merawat, karena banyak obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kronis dapat menyebabkan DE. Oleh karena itu, obat-obatan seperti beta-blocker dan beberapa diuretik seperti spironolakton tidak baik untuk fungsi ereksi. Demikian pula, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi masalah prostat berdampak buruk bagi fungsi ereksi.
Meningkatkan kesehatan hormonal
Ada banyak cara untuk meningkatkan kesehatan hormonal. Testosterone terapi penggantian adalah salah satu pilihan, namun jarang digunakan karena terbatasnya ketersediaan testosteroneOleh karena itu, masyarakat cenderung menggunakan cara alami dan terapi nutrisi untuk mendorong testosterone adalah ide yang bagus.
Intervensi gaya hidup
Hal berikutnya yang biasanya diperhatikan dokter adalah masalah gaya hidup. DE sering dikaitkan dengan obesitas dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Penyebab penting lainnya adalah penyalahgunaan alkohol. Oleh karena itu, dokter akan membantu pasien melakukan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan seksual.
Fisik dan fisioterapi
Fisik dan fisioterapi adalah bagian penting dari setiap rencana perawatan UGD. Terapi fisik adalah program latihan. Seseorang dapat melakukan latihan secara mandiri tetapi dengan berkonsultasi dengan dokter. Beberapa latihan seperti Kegel dapat membantu mengatasi DE dengan cukup baik.
Fisioterapi adalah pilihan lain. Ada banyak pilihan mulai dari akupresur, pijat prostat, dan fisioterapi melalui berbagai peralatan.
Terapi gelombang kejut ekstrakorporeal
Dalam beberapa tahun terakhir intensitasnya rendah terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWT) telah mendapat banyak perhatian dalam meningkatkan aliran darah ke berbagai organ dan meningkatkan proses regeneratif lokal. Selain itu, terapi semacam ini dapat membantu organ yang stagnan dengan menstimulasi metabolisme lokal, meningkatkan produksi energi mitokondria, meningkatkan pelepasan faktor pertumbuhan, dan masih banyak lagi.
Studi menunjukkan bahwa ESWT bisa menjadi salah satu cara non-farmakologis yang efektif untuk mengobati DE. Percobaan acak terkontrol menunjukkan bahwa terapi tersebut berhasil. Ini sangat baik untuk DE karena penyakit pembuluh darah. Karena sebagian besar kasus DE disebabkan oleh buruknya aliran darah penis akibat penyakit pembuluh darah, ESWT dapat membantu dalam sebagian besar kasus.
Sebagai kesimpulan, Viagra atau Cialis dapat membantu meredakan gejala DE, tetapi tidak menyembuhkan kondisi tersebut. Oleh karena itu, pendekatan untuk pengobatan ED harus multidimensi menggunakan terapi yang berbeda, termasuk nutrisi, fisik, fisio, dan penggunaan perangkat.