Metode pengujian alergi yang umum meliputi:
· Tes Tusuk Kulit (SPT): Sejumlah kecil alergen potensial dimasukkan ke kulit menggunakan tusukan kecil. Reaksi, seperti kemerahan atau pembengkakan, menunjukkan sensitivitas terhadap alergen. Metode ini umumnya digunakan untuk menguji alergi lingkungan atau makanan.
· Tes Darah: Tes darah mengukur kadar antibodi spesifik (IgE) dalam darah Anda sebagai respons terhadap berbagai alergen. Metode ini modern dan efisien, memungkinkan pengujian beberapa alergen secara bersamaan dengan ketidaknyamanan minimal bagi pasien. Metode ini juga lebih kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi yang merugikan dibandingkan dengan uji tusuk kulit dan uji tempel.
· Uji tempel: Digunakan terutama untuk mendeteksi alergi kontak, sejumlah kecil alergen potensial dioleskan pada plester berperekat yang ditempelkan pada kulit selama 48 jam. Metode ini membantu mengidentifikasi reaksi tertunda, yang umumnya terkait dengan logam, wewangian, atau lateks.
· Uji Tantangan: Dilakukan di lingkungan medis yang terkendali, tes ini secara bertahap memaparkan Anda pada alergen yang diduga melalui konsumsi, inhalasi, atau kontak kulit. Sering digunakan untuk alergi makanan atau obat, dan biasanya disediakan untuk kasus-kasus di mana metode lain tidak meyakinkan.
Haruskah Saya Khawatir dengan Alergi? Alergi memengaruhi setiap orang secara berbeda, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga keadaan darurat yang parah dan mengancam jiwa. Jika tidak diobati, alergi dapat menyebabkan ketidaknyamanan kronis atau komplikasi lain, seperti:
1. Penurunan Kualitas Hidup: Gejala yang terus-menerus mengganggu tidur dan pemulihan, secara bertahap mengurangi fokus, energi, dan performa fisik Anda. Seiring waktu, hal ini dapat mengganggu produktivitas, sasaran kebugaran, dan kemampuan Anda secara keseluruhan untuk mempertahankan kesehatan fisik yang prima.
2. Kondisi Kronis: Alergi dapat memperburuk masalah yang sudah ada sebelumnya seperti asma, infeksi sinus, atau eksim. Gejala yang terus-menerus seperti gatal kronis dapat merusak lapisan kulit, yang menyebabkan ruam atau jaringan parut, yang dapat memengaruhi penampilan fisik dan harga diri.
3. Reaksi Berat: Alergi tertentu, seperti alergi terhadap makanan atau gigitan serangga, dapat memicu anafilaksis—reaksi yang mengancam jiwa yang memerlukan perhatian medis segera.
Jika Anda mengalami gejala seperti sering bersin, mata gatal atau berair, ruam kulit, gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau masalah pencernaan (misalnya, mual, kram, atau diare), konsultasikan dengan dokter untuk tes alergi sangat penting.
Pilihan pengobatan untuk Alergi Mengidentifikasi pemicu Anda melalui pengujian alergi membuat pengobatan lebih efektif, tidak seperti permainan tebak-tebakan dan lebih terarah. Pilihannya meliputi:
1. Strategi Penghindaran: Mengurangi paparan alergen di lingkungan sekitar, seperti menggunakan pembersih udara atau menghindari makanan tertentu, dapat mengurangi gejala secara signifikan. Untuk alergi makanan, pengganti mungkin direkomendasikan untuk menjaga pola makan seimbang atau menghindarinya sama sekali.
2. Obat-obatan:
· Antihistamin: Memberikan pertolongan cepat untuk gejala seperti bersin dan hidung meler.
· Dekongestan: Membantu meringankan hidung tersumbat.
· Kortikosteroid: Mengurangi peradangan dan tersedia dalam bentuk topikal, oral, atau inhalasi untuk gejala yang berbeda.
3. Imunoterapi / Desensitisasi: Suntikan alergi atau tablet imunoterapi sublingual secara bertahap akan menurunkan kepekaan sistem imun Anda terhadap alergen tertentu, mengurangi gejala dari waktu ke waktu dan memberikan kelegaan jangka panjang. Ini bisa bersifat kuratif.
4. Kesiapsiagaan Darurat: Membawa auto-injektor epinefrin (misalnya, EpiPen) dapat menyelamatkan nyawa bagi individu yang berisiko mengalami reaksi alergi parah seperti anafilaksis. Hal ini khususnya penting bagi mereka yang alergi terhadap kacang atau sengatan serangga.